Bertekun Dalam Doa

Salah satu hal yang pernah Tuhan izinkan untuk saya lewati adalah hal yang berkebalikan itu berjalan beriringan.  Seperti suka dan duka, sayang dan benci, dan masih banyak hal lagi.
Di titik ini adalah titik dimana saya tidak mengerti tentang diri saya sendiri, titik dimana saya merasa kecewa dengan apa yang saya lakukan. Iya, saya kecewa dengan diri saya sendiri. Saya merefleksi diri dan mencoba memahami apa yang saya lakukan di masa lampau. Namun dibalik kekecewaan itu sesungguhnya ada suatu kebahagiaan yang terselip didalamnya. Kebahagiaan yang seharusnya membuat hati berbunga-bunga hilang tertutup dengan kekecewaan. Melalui kejadian ini saya belajar bahwa Tuhan hanya ingin melihat seberapa kuat kita menghadapi hal yang tidak kita suka terjadi di dalam hidup kita dan seberapa ikhlas kita menerima apa yang telah diberikan kepada kita meski itu buruk. Ini bukan akhir dari segala perjuangan karena ketika satu pintu tertutup, masih banyak pintu-pintu lain yang terbuka. Ini bukan akhir dari perjuangan tapi awal dari semangat baru untuk hal baru.

Roma 12:12
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!

Bertekun dalam doa. Ya! di sini saya belajar untuk tetap bertekun di dalam doa, memohon untuk didekatkan dengan kesempatan-kesempatan lainnya. Saya belajar untuk benar-benar berserah dan percaya bahwa Tuhan punya rencana yang besar terhadap hidup saya. Benar! Ini rencana Tuhan. Beberapa hari telah berhasil saya lewati dan disinilah saya merasakan mujizat itu kembali hadir di dalam hidup saya. Setengah tidak percaya saya bersyukur atas apa yang terjadi di dalam hidup saya, ketika Tuhan memberikan kesempatan kepada saya dengan caranya yang luar biasa. Tuhan punya caraNya sendiri.






NPT-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

What's Wrong With My Name?

Pertemuan

Merantau (Part 1)