Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Merantau (Part 4)

Gambar
BICYCLE Bicycle bicycle bicycle I want to ride my bicycle bicycle bicycle I want to ride my bicycle I want to ride my bike I want to ride my bicycle I want to ride it where I like Mungkin terkesan aneh karena pada postingan kali ini saya akan memposting pengalaman saya bersama sepeda selama di sini. Semua ini berawal dari tawaran kak Ar yang memberikan sepedanya karena memang di sini kendaraan yang paling bersahabat adalah sepeda (Terima kasih kak Ar! Sepedamu sangat membantuku).

Merantau (Part 3)

Gambar
Shinjuku, Shibuya, Akihabara Postingan kali ini saya berbagi cerita tentang "jalan-jalan" ke tiga tempat yang cukup terkenal di Tokyo dan dilakukan hanya dalam 1 hari saja jadi hanya beberapa tempat saja yang saya kunjungi.

Merantau (part 2)

Banyak yang bilang "wah keren ya", "wah enak ya", "kok kamu bisa e?". Siapa sih emang yang gak pengen pergi ke luar negri? Entah hanya untuk liburan, nambah stok foto instagram, buat check in path di tempat-tempat kece di luar negri (biar terkesan wah), atau untuk hal serius yaitu sekolah dan kerja. Tahun ini memang saya diberi kesempatan untuk itu (bukan nyombong, hanya sekedar share). Dimana? Di negri sakura, Jepang. Pertanyaan selanjutnya setelah saya sampai di sini adalah "gimana betah gak?", "enak gak di sana?", "terus kamu makannya gimana? Jajan atau masak?", dan masih banyak pertanyaan sederhana tapi menunjukkan penuh perhatian (terharu kadang). Oke. Pada postingan kali ini saya akan berbagi tentang sedikit kehidupan saya di sini.

Merantau (Part 1)

2 Oktober 2016 (malam) "Bu, coba nimbang kopernya yuk?" Oh my God! Over! Terpaksa saya harus membongkar koper dan mengeluarkan beberapa barang yang kurang penting untuk menunjang kehidupan awal di perantauan nanti. Mungkin efek pertama kali menjadi perantau, apapun yang ada di depan mata terutama di dalam kamar rasanya pengen dibawa dan terkesan berlebihan. 3 Oktober 2016 Hari ini mungkin menjadi hari paling bersejarah bagi saya karena untuk pertama kalinya harus "jauh" dari rumah dalam waktu yang cukup lama. Kurang lebih terpisah 5711 km dengan keluarga. Sebuah pilihan yang sulit sekaligus kesempatan emas untuk menambah pengalaman hidup. Akhirnya waktu yang mungkin tidak dinantikan tiba. Pukul 18.00 WIB saya mulai memasukkan koper ke dalam mobil dan berangkat menuju bandara. Sedih bercampur bahagia, pengen nangis tapi malu (hahahaha). Deg-degan gak karuan karena harus pergi jauh dari orang tua (berarti harus benar-benar mandiri. MANDIRI!), teman-teman patner

My First Jakarta

Hahaha, oke, 22 tahun hidup di Indonesia tapi baru kali ini punya kesempatan buat mengunjungi Jakarta. 5 hari di Jakarta lumayan laah nambah pengalaman hidup, belajar mandiri (walaupun sebenernya disini tetep bergantung sama orang), dan mengatur keuangan sendiri. Berawal dari keharusan untuk mengunjungi Jakarta karena sesuatu hal, dibumbui dengan perasaan yang ketar-ketir  efek banyak berita yang bikin saya memandang Jakarta itu jahat  dan akhirnya saya memberanikan diri untuk benar-benar menginjakkan kaki di Jakarta. Yuhuuuuu, naik kereta sendiri (ada temen tapi beda gerbong, jadi tetep berasa sendiri), bangku sebelah pun tak ada orang jadi berasa 2 bangku saya booking buat dipake sendiri.  And it's my first Jakarta.

Bertekun Dalam Doa

Salah satu hal yang pernah Tuhan izinkan untuk saya lewati adalah hal yang berkebalikan itu berjalan beriringan.  Seperti suka dan duka, sayang dan benci, dan masih banyak hal lagi.