Merantau (Part 1)

2 Oktober 2016 (malam)
"Bu, coba nimbang kopernya yuk?"
Oh my God! Over! Terpaksa saya harus membongkar koper dan mengeluarkan beberapa barang yang kurang penting untuk menunjang kehidupan awal di perantauan nanti. Mungkin efek pertama kali menjadi perantau, apapun yang ada di depan mata terutama di dalam kamar rasanya pengen dibawa dan terkesan berlebihan.
3 Oktober 2016
Hari ini mungkin menjadi hari paling bersejarah bagi saya karena untuk pertama kalinya harus "jauh" dari rumah dalam waktu yang cukup lama. Kurang lebih terpisah 5711 km dengan keluarga. Sebuah pilihan yang sulit sekaligus kesempatan emas untuk menambah pengalaman hidup. Akhirnya waktu yang mungkin tidak dinantikan tiba. Pukul 18.00 WIB saya mulai memasukkan koper ke dalam mobil dan berangkat menuju bandara. Sedih bercampur bahagia, pengen nangis tapi malu (hahahaha). Deg-degan gak karuan karena harus pergi jauh dari orang tua (berarti harus benar-benar mandiri. MANDIRI!), teman-teman patner asyik nongkrong di laboratorium (terharu banget guys pas kalian nganterin di bandara), dan ini pertama kalinya naik pesawat (sampai teman baik saya berinisial Y bilang "Pertama kali dan langsung jauh ya Ven?" ya kurang lebih begitu). Pukul 21.00 WIB pesawat mulai naik ke udara menembus hujan rintik-rintik dan udara dingin. Selamat tinggal Jogja.
4 Oktober 2016
Pukul 09.00 JST pertama kali kaki mendarat di negri orang dengan suhu 23 derajad celcius. Saatnya hidup baru dimulai!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

What's Wrong With My Name?

Pertemuan