Merantau (Part 4)

BICYCLE



Bicycle bicycle bicycle
I want to ride my bicycle bicycle bicycle
I want to ride my bicycle
I want to ride my bike
I want to ride my bicycle
I want to ride it where I like


Mungkin terkesan aneh karena pada postingan kali ini saya akan memposting pengalaman saya bersama sepeda selama di sini. Semua ini berawal dari tawaran kak Ar yang memberikan sepedanya karena memang di sini kendaraan yang paling bersahabat adalah sepeda (Terima kasih kak Ar! Sepedamu sangat membantuku).

Pernah suatu hari ketika saya ditelepon oleh kakak dari ayah saya (panggil saja Pakdhe), kemudian saya bercerita tentang sepeda yang menjadi alat transportasi saya sehari-hari. "Kok naik sepeda? Padahal di sini aja yang naik sepeda sedikit, emang gak ada motor po Nduk?" begitulah Pakdhe saya bertanya dengan nada kaget. Di ibu kota dari negara maju seperti ini sudah pasti banyak kendaraan motor (terutama mobil) berlalu lalang di jalan raya. Tapi, tidak sedikit juga yang memilih untuk berangkat kerja, sekolah atau kemanapun menggunakan kendaraan umum (bis dan kereta). Sudah tidak asing lagi jikabmelihat bapak-bapak dengan jas yang rapi dan sepatu mengkilat berjalan ke arah stasiun atau berdiri di halte bus. Selain kendaraan umum ada juga kendaraan pribadi yang tak lekang oleh waktu, SEPEDA. Beberapa orang dengan jarak antara kantor atau sekolah tidak jauh dari tempat tinggalnya menggunakan sepeda sebagai alat transportasi setiap harinya, termasuk saya. Hampir tiap hari saya berangkat ke kampus menggunakan sepeda (baik kampus Fuchu yang dekat maupun kampus Koganei yang jauh). Kenapa? Karena saya hanya ingin sedikit berhemat (alasan klasik mahasiswa). Sebenarnya ada alternatif untuk naik bis dan kereta menuju kampus Koganei, dan saya menggunakannya hanya ketika ada keperluan tertentu setelah kuliah atau karena kondisi alam seperti salju pada November lalu.

Me and my lovely bicycle.
Mungkin ini akan menjadi pengalaman yang tak telupakan dalam hidup saya karena hanya di negara ini saya berangkat sekolah menggunakan sepeda. Biasanya, saya berangkat sekolah dari TK sampai SD belum pernah menggunakan sepeda. Kok bisa gitu? Iya, karena sekolah saya cukup jauh dari rumah jadi hanya mengandalkan orang tua saya yang setia mengantar dan menjemput setiap hari. Setelah saya resmi menjadi anak SMA orang tua saya mengizinkan saya untuk mengendarai (sepeda) motor. Sampai pada akhirnya saya berada di tempat ini dan harus menggunakan sepeda atau transportasi umum kemanapun saya pergi. Lucu sih, dari yang biasanya kemana-mana pakai (sepeda) motor sekarang kemana-mana pakai sepeda. Setiap hari Senin, Kamis dan Jumat saya berangkat kurang lebih pukul 08:00 JST karena kelas dimulai pukul 08:45 JST dan perjalanan menggunakan sepeda kurang lebih 30 menit (dengan bonus tanjakan). Biasanya berangkat kuliah sendiri, sekarang berangkat kuliah rombongan. Tidak hanya berangkat kuliah, tetapi untuk berbelanja dan mengunjungi beberapa tempat yang tidak jauh dari tempat tinggal, saya juga menggunakan sepeda. Begitulah, sepeda yang dulu saya anggap norak, sekarang menjadi sahabat saya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

What's Wrong With My Name?

Pertemuan

Merantau (Part 1)