Pertemuan
Hari itu... Tidak ada yang berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Tokyo masih dingin, syal lembut ini bahkan masih aku gunakan untuk menghangatkan leherku. Mungkin suatu kebetulan, dia duduk tepat didepanku, suatu wajah asing yang belum pernah ku lihat sebelumnya. Dengan yakin ku ulurkan tangan sebagai bentuk tanda prekenalan. Dia yang tampak penuh tanda tanya pun menyambutnya dengan hangat. Pertanyaan demi pertanyaan pun saling berbalas, seolah di tempat itu hanyalah kami berdua. Tiba saat untuk berpisah, senyuman manismu menjadikan penutup untuk peretemuan pertama kita. -venavens-